Profil Bos Jalan Tol Jusuf Hamka, Tagih Utang Rp 800 M ke Pemerintah

Jusuf Hamka, pengusaha jalan tol menagih uang yang dipinjamkannya ke pemerintah sebesar Rp 800 miliar. Dilansir dari situs media Nahdlatul Ulama (NU) Majalah Aula, ia mengatakan bahwa utang itu berhubungan dengan deposito PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang belum dibayarkan pemerintah sejak 1998 lalu.

Terlepas dari akar masalah yang menyita perhatian publik. Sebenarnya siapa Jusuf Hamka dan berapa total harta kekayaannya?

Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun lahir di Samarinda pada 5 Desember 1957. Ia memiliki nama asli Joseph Alun dan menjadi pengusaha sukses di bidang pembangunan jalan bebas hambatan (tol). Nama belakangnya ia peroleh karena diangkat menjadi anak oleh ulama besar Indonesia, yaitu Buya Hamka dan memutuskan masuk Islam (mualaf).

Dikutip dari binamargadki.net orang tua Babah Alun berasal dari kalangan berpendidikan tinggi. Ayahnya, Joseph Suhaimi adalah dosen, sedangkan sang ibu, Suwanti Suhaimi berprofesi sebagai guru. Meski begitu, keduanya berpikiran moderat sehingga tidak melarang putranya untuk memeluk agama Islam. Bahkan, mereka meminta Jusuf untuk menjadi umat yang taat.

Pertemuan pertama Jusuf Hamka dengan Buya Hamka terjadi di Masjid Al Azhar Indonesia. Awalnya, ia bertanya tentang tata cara masuk Islam. Sontak saja, sang ulama meminta anak angkatnya itu untuk segera membaca dua kalimat syahadat saat itu juga tanpa menunda hingga esok hari.

Mengacu pada publikasi Antaranews, Babah Alun tak lupa untuk berbagi dengan sesama. Ia sering mengadakan kegiatan amal, salah satunya program Warung Nasi Kuning Pojok Halal yang memberikan bantuan makanan untuk orang-orang membutuhkan. Ia juga mendirikan tempat ibadah Masjid Babah Alun di tepi jalan Tol Depok-Antasari (Desari) dan kolong Tol Wiyoto Wiyono.

Pimpinan PT Citra Marga Nusaphala Persada

Menurut Muhammad Basyir (2022) dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam karya tulisnya, Mohammad Jusuf Hamka pernah menjadi pedagang asongan saat berusia 10 tahun. Kendati demikian, ia sempat mengenyam pendidikan di beberapa perguruan tinggi walaupun tidak sampai tamat.

Beberapa kampus yang pernah dicicipinya, antara lain Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (1974), Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (1974), Administrasi Bisnis di Columbia College (1977), dan jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jayabaya (1980).

Bagi Babah Alun, sekolah hanya sebagai tempat untuk mengetahui cara belajar, berpikir, dan mengerti tanpa perlu meraih gelar. Sejak 1986, ia mulai mengawali kariernya dengan bekerja di perusahaan bidang konstruksi jalanan sebagai sopir. Ia juga pernah mendirikan usaha pabrik kayu lapis di Samarinda, tetapi berhenti beroperasi lantaran tidak membayar dana reboisasi.

Sebelum menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), ia memiliki kedekatan dengan pemegang saham perusahaan itu. Ia lebih memilih untuk menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik dan demokratis, dibandingkan otoriter. Pasalnya, menurutnya, ia selalu mengajak kerja sama para bawahannya.

Aset Jusuf Hamka
Jusuf Hamka kerap diberi julukan sebagai bos jalan tol karena kepemilikannya terhadap sejumlah ruas tol di Indonesia. Beberapa diantaranya, Tol Cawang-Tanjung Priok atau Tol Ir. Wiyoto Wiyono yang menerapkan sistem layang dengan teknik Sosrobahu. Ada pula Tol Soreang-Pasirkoja, Tol Depok-Antasari (Andara), dan Tol Waru-Juanda.

Diketahui, Jusuf Hamka mengoleksi berbagai kendaraan mewah, diantaranya SUV Premium Audi Q7 (2015) seharga Rp 25 miliar dan SUV Premium Audi E4 senilai Rp 1,25 miliar. Pada 9 September 2022 lalu, ia menjual Range Rover 5000 cc miliknya seharga Rp 3 miliar dan memilih membeli 35 unit mobil listrik Wuling Air EV seharga Rp 238 juta sampai Rp 295 juta per unit.